Senin, 13 Agustus 2012

Sederhana

 Setelah sekian lama tidak mendengar kabar darinya, kini ia muncul. Bukan secara tiba-tiba, melainkan karena aku yang membuatnya ada. Kita kehilangan kontak untuk waktu yang lama. Bahkan sangat sangat lama. Aku tidak tahu, apakah dia masih hidup atau tidak?

2 bulan pertama, contact bbmnya di handphoneku tiba-tiba sunyi.

Senyap.

Ini bukanlah ciri khas dirinya. Biasanya dia adalah raja up to date. Bukan untuk hal-hal tentang gosip melainkan tentang kesibukan dirinya. Dari situlah aku mengetahui segala kesibukannya. Aktivitas sehari-harinya. Mulai dari awal memulai aktivitas hingga mungkin ia tidur terlelap disana. Tak sedikit pun waktu yang aku buang hanya untuk mengecek recent updates. Mungkin aku adalah wanita yang bodoh untuk memperhatikan seorang lelaki secara diam-diam. Tapi...itulah aku.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengakhirinya. Mengakhiri untuk mengetahui kabar selanjutnya mengenai dia. Benar-benar sunyi. Tidak ada tanpa kehidupan apapun dari contactnya. Mungkin ini keputusan yang tepat.

*sigh

2 bulan berikutnya, kini contactnya berganti nama.

Entah nama orang yang aku kenal atau mungkin sebaliknya. Tapi tidak. Aku tidak mengenalnya. Contact itu kembali meramaikan recent updatesku. Tapi tidak. Bukan dia yang ku maksud. Kini aku benar-benar tidak ingin membuang waktu untuk menunggu antrian updatean-updatean yang tidak aku butuhkan. Kini contact itu bukanlah dia. Aku harus menyadari itu.

Rasanya sudah tidak ada waktu lagi untuk terus melakukan hal-hal yang tidak akan pernah menjadi nyata. Aku dan dia benar-benar sudah kehilangan contact. Aku mencoba untuk berfikir lebih jauh lagi. Mungkin ini memang sudah takdirku. Aku menarif nafas dalam-dalam dan memejamkan mata. Aku berkata pelan, “semoga memang ini yang terbaik”.

Beberapa minggu yang lalu, takdir merubah segalanya.

Aku bertemu dengan seseorang. Seseorang yang bisa membantuku. Tidak usah menunggu lama, aku menanyakan kabarnya. “Bagaimana kabarnya?” dan ia menjawab, “baik-baik saja. Tenang”. Sungguh lega rasanya, ternyata dia masih bernafas didunia ini. Aku tidak bisa menyembunyikan kebahagiaanku setelah mengetahui kabar itu.

sungguh?”apakah dia akan kembali?”,tanyaku.
ya, dia pasti kembali. Hanya menunggu waktu”,jawabnya singkat.

Aku tertunduk sejenak. Hatiku bertanya-tanya 'sampai kapan aku akan menunggu? Menunggu waktu itu datang? Apakah waktu itu benar-benar akan datang? Tapi kapan?'. Kesedihanpun sontak menghampiriku. Keresahan yang kurasakan tidak akan pernah pergi dari jiwaku. Hingga akhirnya seseorang itu mengangkat daguku dan menghapus linangan air mataku.

Oh tidak? Apa aku menangis? Sejak kapan?
tenang, aku sudah memiliki contactnya yang baru. Ini, coba kamu yang menghubunginya”,katanya.

Dengan sigap aku menghapus air mata yang tidak henti-hentinya mengalir dari mata sayuku. Aku mengambil benda itu dan membaca sekilas namanya. 'inilah yang aku cari, inilah yang aku tunggu. Tak perlu menunggu lama, inilah waktunya.'

Oh, God.

Yang aku butuhkan hanyalah waktu untuk menyendiri. Berfikir untuk memulainya darimana. Ada apa denganku? Mengapa aku begitu gugup? Tidak. Anggap saja angin lalu. Aku ingin memulai hidup yang baru. Yang lalu biarlah berlalu. Aku menemukan jalan untuk melangkah terus kedepan.

hi...... apa kabar?”, sapaku.

Treeett...treeettt....

Aku memejamkan mata dan menarik nafas panjang.

iyaaaa, baik kok. Kamu gimana?”, jawabnya.

Sederhana. Tapi bagiku sangat sempurna. Bukan untuk apapun, melainkan hanya ingin mengetahui kabarnya. Hingga saatnya sampai detik ini aku masih bisa mendengar kabarnya. Recent updates-pun kembali dipenuhi olehnya. Meskipun hanya sesekali tapi aku bersyukur. Ingatan tentang masa lalu, sudahku kubur dalam-dalam.

Aku tak menginginkan apapun. Bahkan untuk memilikinya, tidak. Lucunya, aku hanya menginginkan kabar darinya. Itu saja.

Sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar